Apa arti AIDS?
AIDS adalah kependekan
dari ‘Acquired Immune Deficiency Syndrome’. Acquired berarti didapat, bukan
keturunan. Immune terkait dengan sistem kekebalan tubuh kita. Deficiencyberarti
kekurangan. Syndrome atau sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala,
bukan gejala tertentu. Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau
kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.
AIDS disebabkan oleh
virus yang disebut HIV atau Human Immunodeficiency Virus. Bila kita terinfeksi
HIV, tubuh kita akan mencoba menyerang infeksi. Sistem kekebalan kita akan
membuat ‘antibodi’, molekul khusus yang menyerang HIV itu.
Tes darah untuk HIV
mencari antibodi tersebut. Jika ditemukan antibodi tersebut di darah kita,
berarti kita terinfeksi HIV. Orang yang mempunyai antibodi terhadap HIV disebut
‘HIV-positif’ atau terinfeksi HIV.
Menjadi terinfeksi HIV
bukan berarti kita AIDS. Banyak orang terinfeksi HIV tidak menjadi sakit selama
bertahun-tahun. Semakin lama kita terinfeksi HIV, semakin rusak sistem
kekebalan tubuh kita. Virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak
menimbulkan masalah bagi kita dapat menyebabkan penyakit jika sistem kekebalan
tubuh rusak. Penyakit ini disebut ‘infeksi oportunistik (IO)’.
Bagaimana HIV
berjangkit?
Kita dapat tertular
HIV dari seseorang yang sudah terinfeksi, walaupun orang itu tidak kelihatan
sakit, bahkan dengan hasil tes HIV yang tidak positif. Darah, cairan vagina,
air mani dan air susu ibu seseorang yang terinfeksi HIV mengandung virus yang
cukup untuk menularkan orang lain. Sebagian besar orang tertular HIV melalui:
- hubungan seks dengan
orang yang terinfeksi HIV
- penggunaan jarum
suntik bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
- kelahiran oleh ibu
yang terinfeksi, atau disusui oleh perempuan yang terinfeksi HIV.
Dulu ada yang tertular
HIV melalui transfusi darah yang mengandung HIV (diambil dari seorang yang
terinfeksi HIV), tetapi sekarang darah PMI diskrining secara sangat hati-hati,
dan risikonya sangat rendah.
Belum ada kasus HIV
ditularkan melalui air mata atau air ludah. Namun HIV bisa menular melalui seks
oral (hubungan seks dengan mulut), bahkan dengan ciuman dalam. Penularan
melalui ciuman dalam sangat jarang terjadi, kecuali jika ada luka berat pada
mulut, atau gusi berdarah.
Pada 2009, Kemenkes
memperkirakan ada 186.257 orang terinfeksi HIV di Indonesia. Namun pada akhir
Maret 2013, hanya ada 103.759 orang diketahui terinfeksi HIV melalui tes
sukarela, dengan 43.347 sudah sampai ke stadium AIDS dan 8.288 diketahui sudah
meninggal dunia.
Apa yang terjadi saat
terinfeksi HIV?
Kita mungkin tidak
tahu bahwa kita baru terinfeksi HIV. Kurang lebih 2-3 minggu setelah tertular,
beberapa orang mengalami gejala mirip flu: demam, sakit kepala, otot dan sendi
yang sakit, sakit perut, kelenjar getah bening yang bengkak, atau ruam pada kulit
selama satu atau dua minggu. Gejala ini biasanya hilang tanpa diobati.
Kebanyakan orang merasa ini memang flu. Beberapa orang tidak mengalami gejala
apa pun.
Virus akan
menggandakan diri dalam tubuh kita untuk beberapa minggu atau bahkan bulan
sebelum sistem kekebalan tubuh kita menanggapinya. Selama masa ini, hasil tes
HIV tetap negatif (yang kadang dilaporkan sebagai ‘non-reaktif’), walaupun kita
sudah terinfeksi dan bisa menularkan orang lain.
Setelah menanggapi
virus, sistem kekebalan tubuh mulai membuat antibodi. Setelah dibuat cukup
banyak antibodi, hasil tes HIV akan menjadi positif atau ‘reaktif’. Setelah
gejala mirip flu (jika terjadi), kita akan tetap sehat selama bertahun-tahun –
beberapa orang tidak mengalami gejala selama sepuluh tahun atau lebih. Namun
selama masa tanpa gejala ini, HIV terus merusak sistem kekebalan tubuh kita.
Satu cara untuk
mengukur kerusakan pada sistem kekebalan tubuh adalah dengan menghitung jumlah
sel CD4. Sel ini adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Orang yang
sehat mempunyai jumlah CD4 antara 500 dan 1.500.
Tanpa terapi, jumlah
CD4 kita kemungkinan akan terus turun. Kita mungkin mengalami gejala penyakit
HIV, misalnya demam, keringat malam, diare, atau pembengkakan kelenjar getah
bening. Gejala ini bertahan lebih dari beberapa hari, kemungkinan selama
beberapa minggu.
Bagaimana kita tahu
menderita AIDS?
Penyakit HIV menjadi
AIDS waktu sistem kekebalan tubuh kita sangat rusak. Bila jumlah CD4 kita di
bawah 200, atau persentase CD4 (CD4%) di bawah 14%, kita dianggap AIDS. Bila
kita mengalami IO tertentu, kita dianggap AIDS. Kemenkes secara resmi
mengeluarkan daftar IO yang mendefinisikan AIDS. Yang paling umum adalah:
- TB (tuberkulosis),
dalam paru atau di luar paru
- PCP, semacam infeksi
paru
- CMV (sitomegalovirus),
infeksi yang biasanya memengaruhi mata
- Kandidiasis, infeksi
jamur dalam mulut atau vagina
Gejala lain terkait
AIDS termasuk kehilangan berat badan yang berlebihan, dan masalah kesehatan
lain. Jika tidak diobati, IO dapat gawat.
AIDS berbeda untuk
setiap Odha (Orang Dengan HIV AIDS). Ada orang yang sampai ke AIDS beberapa
bulan setelah terinfeksi, tetapi kebanyakan dapat hidup cukup sehat selama
bertahun-tahun, bahkan setelah AIDS. Sebagian kecil Odha tetap sehat
bertahun-tahun bahkan tanpa memakai terapiantiretroviral (ART).
Apakah ada obat bagi
AIDS?
Walaupun ada dua kasus
orang yang disembuhkan, saat ini, belum ada cara yang aman untuk menyembuhkan
HIV. Belum ada cara untuk memberantas HIV dari tubuh kita. ART dapat menekan
penggandaan virus dengan akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh
dihentikan dan dipulihkan. Kita dapat kembali tetap sehat, asal kita memakai
ART secara patuh.
Obat lain dapat
mencegah atau mengobati IO. ART juga mengurangi timbulnya IO. Namun masih ada
beberapa IO yang sulit diobati.
Sumber: spiritia.or.id